Bantah Posisinya Digeser Yusril, Rusdiansyah Minta AHY Cs Berobat & Bertaubat
Rusdiansyah, Kuasa Hukum Partai Demokrat kubu Moeldoko membantah seluruh tudingan yang dilancarkan Kepala Bamkostra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Kuasa Hukum Partai Demokrat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Rusdiasnyah. FOTO: IST |
JAKARTA - Menurutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cs telah membuat kebohongan besar dengan maksud tipu daya. Keterangan yang disampaikan huga sesat dan menyesatkan.
Pertama, ia membantah tudingan Herzaky bahwa posisinya sebagai kuasa hukum dalam sengketa kepengurusan Partai Demokrat digeser oleh pengacara lain. Hingga gara-gara itu, kubu Moeldoko cs disebut pecah tiga.
"Faktanya DPP Partai Demokrat Pimpinan Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko, M.Si hanya menunjuk kantor Hukum Rusdiansyah dan Partners sebagai Kuasa Hukum dalam sengketa Kepengurusan Partai Demokrat dengan Menkumham dan Tidak Pernah Menunjuk Prof Yusril Ihza Mahendra sebagai Pengacara apalagi saudara Yosef Badeoda," kata Rusdiansyah dalam keterangannya, Senin (4/10).
Ia melanjutkan, ketika AHY kalah gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melawan 12 orang kader Demokrat akibat AHY beritikad tidak baik, pihaknya tidak lantas mengatakan bahwa AHY dengan bapaknya yakni SBY, terbelah dua soal penunjukan Hamdan Zoelva sebagai Kuasa Hukum.
"Mereka menggantikan Bambang Widjojanto setelah gugatan PMH yang mereka ajukan keok di PN Jakarta Pusat," sentilnya.
Rusdiansyah juga membantah tudingan Herzaky bahwa Tim KSP Moeldoko mengatur pertemuan rahasia di Kawasan Ampera, Jakarta Selatan. Dengan orang yang dipercaya bisa mengatur-atur hukum.
Herzaky Sebut Tim Politik, Hukum Hingga Investor Moeldoko Cs Kini Cerai-berai
Lalu, rencana rahasia ini disebut Kepala Bakomstra Demokrat itu bubar karena dirinya membocorkan pertemuan ini kepada pihak lain. Moeldoko juga dikatakan marah besar mengetahui hal itu.
"Faktanya tidak pernah ada pertemuan yang dituduhkan. Mereka telah membuat cerita bohong. Apalagi dikatakan Pak Moeldoko marah besar kepada saya. Karna faktanya sampai detik ini, saya masih mendapat kepercayaan dari beliau menjadi Kuasa Hukum DPP Partai Demokrat
hasil KLB Sibolangit.
Keempat, Rusdiansyah juga membantah tudingan bahwa dirinya berbeda lendapat dengan senior Partai Demokrat Max Sopacua, cs. Karena faktanya sampai detik ini ia masih berhubungan baik dengan Max.
"Beliau tidak pernah mundur dari Demokrat Pimpinan Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko, M.Si," tegasnya.
Lagi pula, Max dan lainnya juga sudah membuat bantahan atas kebohongan serta fitnah yang keji itu.
"Terkait tuduhan bahwa saya dikatakan diperiksa polisi karna dituduh membuat surat kuasa palsu itu juga tidak benar dan sangat mengada-ngada. Sebab faktanya sampai detik ini saya tidak pernah dipanggil maupun diperiksa polisi terkait tuduhan tersebut. Silahkan teman-teman media tanyakan kepada AHY dan para hulubalangnya kapan dan dimana saya diperiksa oleh pihak berwajib atas tuduhan itu," tantangnya
Kelima, ia menilai kubu AHY cs menunjukkan kepanikan yang semakin eskalatif ketika mengatakan gugatan Nomor: 150/G/2021/PTun.Jkt Pasti Kalah di PTUN Jakarta.
"Karna sidang belum selesai dan kata “pasti” untuk masa akan datang adalah kuasa Tuhan, mereka takabur dan sombong. Ingat, bahwa kesombongan adalah kehancuran yang semakin dekat," ingatnya.
Ia menyarankan agar AHY cs belajar dari kekalahan gugatan PMH yang diajukan mereka di PN Jakarta Pusat terhadap 12 orang Kader Partai Demokrat. Akibat AHY bertikad tidak baik, sebutnya, tumpukan surat pernyataan baru yang dibuat tidak akan membuktikan apapun dan hanya akan menjadi tumpukan sampah. Sebab kepengurusan AHY sudah dinyatakan demisoner di KLB Deliserdang.
"Saya Menduga AHY dan lara hulubalangnya tengah mengidap Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Karna kepanikan yang berlebihan serta trauma kekalahan Gugatan PMH di PN Jakarta Pusat terhadap 12 orang kader Partai Demokrat. Karna AHY beritikad tidak baik Sehinga membuat Kebohongan serta fitnah yang keji terhadap diri saya," kesalnya.
Untuk itu, Ia meminta AHY cs berhenti membuat kebohongan dan fitnah yang keji terhadap dirinya. Rusdiansyah juga mengajak AHY cs menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan mempercayakan Hakim Pegadilan Tata Usaha Negara Jakarta memutus siapa yang benar dan siapa yang salah.
"Saya menyerukan kepada mereka segera berobat dan bertaubat bahkan taubattan nasuha," pungkasnya.
Posting Komentar