Kasus Omicron Meningkat, Bagaimana Nasib Umroh?
Nasib jamaah umroh ikut dibahas dalam Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Jawa-Bali bersama seluruh Gubernur Jawa-Bali dan Forkompimda, kemarin. Apakah perjalanan umroh akan tetap dibuka atau kembali ditutup?
Suasana Masjidil Haram pada hari Kamis (21/1). Foto: Tangkapan layar YouTube/ Naimat |
JAKARTA - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan perjalanan umroh masih tetap berjalan. Tapi dengan catatan.
Luhut meminta kepada Kemenag, Kemenkes, dan BNPB untuk dapat mempersiapkan keberangkatan dan kedatangan jamaah sebaik mungkin dengan mengatur flow-nya supaya tidak terjadi penumpukan.
“Saya minta kapasitas dan kelayakan hotel serta wisma haji dapat dipastikan dengan baik, diatur kedatangan antar kloter agar tidak terjadi penumpukan,” harap Luhut, dalam Rakor Evaluasi PPKM Jawa-Bali, Kamis (21/1).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan bahwa saat ini kasus terbanyak ada di DKI Jakarta. Tapi, ia mengingatkan bahwa virus varian baru itu juga akan segera menyebar ke daerah di sekitarnya.
“Saat ini kita harus kembali meningkatkan testing dan tracing untuk mengetahui penyebaran yang terjadi di sekitar kita, dan terus meningkatkan vaksinasi,” jelasnya.
Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Bali, Wakil Gubernur DIY, Sekda Jawa Barat, dan Sekda Jawa Timur memaparkan kondisi terkini tiap daerahnya dalam menghadapi gelombang omicron. Seluruh kepala daerah mengaku sudah menyiapkan menyiapkan langkah antisipasi akibat varian ini.
dr Erlina dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengatakan bahwa varian Omicron ini lebih menunjukkan gejala kepada batuk dibanding sesak nafas. Sehingga seluruh masyarakat harus dapat lebih memperhatikan lagi terhadap gejala yang dialami.
“Kami saat ini juga telah mengajarkan kepada tenaga kesehatan mengenai telemedicine, terkait tata cara isolasi mandiri, penggunaan obat-obatan, sehingga ketika kasus kembali naik seluruh nakes telah siap,” ungkapnya.
Penjelasan dr Erlina, direspons tegas oleh Menko Luhut. Ia meminta kepala daerah, baik Bupati, Walikota, Pangdam, Kapolda, dan seluruh jajaran dibawahnya untuk jujur terhadap data kasus Covid, tidak ada yang ditutupi agar segera dapat ditentukan langkah yang benar dan terukur.
“Pemaparan dari pakar telah kita dengarkan, dan hal ini dapat kita pelajari dan kita terapkan dalam menghadapi situasi Covid saat ini. Diakhir, saya minta kepada Panglima TNI dan Asops Kapolri untuk kembali menyiapkan isolasi terpusat di setiap daerah," pungkasnya.
Posting Komentar