Duit Elon Musk Raib Hampir Rp 1.000 Triliun, Investasi Tesla Di Indonesia Belum Tampak Hilalnya
Investasi Tesla di Indonesia masih dalam tahap negosiasi.
Lebih dari dua tahun sudah pemerintah Indonesia membangun komunikasi dengan Tesla. Bahkan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hingga Presiden Jokowi sudah menemui langsung bosnya, yakni Elon Musk. Tapi, hingga saat ini investasi Tesla di Indonesia belum kelihatan 'hilalnya'.
Presiden Jokowi saat bertemu dengan Elon Musk di Boca Chica, Amerika Serikat. Foto: BPMI Setpres
JAKARTA - Menko Luhut beralasan, investasi dari Tesla butuh waktu dan proses yang tidak sebentar. Karena itu, hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi yang dicapai antara Indonesia dengan pihak Tesla, Inc.
“Masuknya investasi dari suatu perusahaan itu tidak semudah menjentikkan jari, ini butuh proses dan waktu yang tidak sebentar. Apalagi ini investasi dengan nilai jumbo. Jadi kita harus sabar, supaya nantinya bisa benar-benar membawa manfaat besar bagi masyarakat dan negara seperti yang kita semua harapkan,” ungkap Menko Luhut, Senin (23/05/2022).
Menko Luhut mengatakan, Kemenko Marves telah menjalin komunikasi yang sangat baik sejak dua tahun belakangan baik dengan Elon Musk dan juga Tesla.
Pendiri SpaceX tersebut, menurutnya, sangat tertarik untuk melakukan investasi terhadap industri nikel di Indonesia yang dinilai sangat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan ekosistem kendaraan listrik.
Sejak pertemuan delegasi Indonesia di pabrik perakitan kendaraan listrik Tesla di Austin, Texas, pada 26 April lalu, lanjut Menko Luhut, pihak Kemenko Marves dan tim dari Tesla yang ditunjuk oleh Elon terus melakukan negosiasi secara intensif untuk merumuskan berbagai hal terkait detail formula investasi yang akan dipakai. Namun demikian, keputusan akhir mengenai investasi akan berada di tangan perusahaan.
“Tim dari Tesla bergerak sangat cepat. Mereka sudah datang ke Indonesia awal bulan ini, mengunjungi beberapa pabrik pengolahan nikel, dan kita juga merespon dengan tidak kalah cepat untuk menunjukkan keseriusan dan support kita. Tapi yang harus diingat, ini masih dalam tahap negosiasi, jadi sekali lagi, semua harus bersabar,” lanjutnya.
Sementara itu, dalam kunjungan ke pabrik SpaceX di Boca Chica, Texas beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo yang didampingi Menko Luhut juga telah menyampaikan bahwa pembicaraan antara Indonesia dengan Elon Musk akan meliputi bahasan mengenai investasi, teknologi dan inovasi.
Dari pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengundang orang terkaya di dunia itu datang ke Indonesia pada bulan November nanti untuk menghadiri forum The Business 20 atau B20 yang merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional.
Ajakan tersebut direspons baik oleh Elon Musk dan mengatakan akan berkunjung ke Indonesia pada November nanti.
Tapi di sisi lain, sejak awal April 2022 saham Tesla terus anjlok. Bahkan pada Jumat (20/5) lalu berada pada titik terendah dalam 6 bulan terakhir. Turun 40,14 persen dalam 6 bulan.
Akibatnya, kekayaan bersih Musk turun hingga 49 miliar dolar AS (sekitar Rp 718 triliun) sejak ia pertama kali mengajukan penawaran senilai 44 miliar dolar AS untuk membeli Twitter.
Tesla juga dikeluarkan dari S&P Sustainability ESG Indeks karena sebagian klaim diskriminasi rasial dan kondisi kerja yang buruk di pabriknya, di California.
"ESG adalah scam," cuit Elon Musk di Twitter. "(S&P telah) kehilangan kredibilitas mereka," lanjutnya.
Ia juga sesumbar akan mengalihkan dukungan politiknya dari Demokrat ke Republik. Karena dulu Demokrat dinilainy sebagai partai kebaikan.
"Tapi mereka telah menjadi partai perpecahan & kebencian, jadi saya tidak bisa lagi mendukung mereka dan akan memilih Republik," imbuhnya.
JAKARTA - Menko Luhut beralasan, investasi dari Tesla butuh waktu dan proses yang tidak sebentar. Karena itu, hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi yang dicapai antara Indonesia dengan pihak Tesla, Inc.
“Masuknya investasi dari suatu perusahaan itu tidak semudah menjentikkan jari, ini butuh proses dan waktu yang tidak sebentar. Apalagi ini investasi dengan nilai jumbo. Jadi kita harus sabar, supaya nantinya bisa benar-benar membawa manfaat besar bagi masyarakat dan negara seperti yang kita semua harapkan,” ungkap Menko Luhut, Senin (23/05/2022).
Menko Luhut mengatakan, Kemenko Marves telah menjalin komunikasi yang sangat baik sejak dua tahun belakangan baik dengan Elon Musk dan juga Tesla.
Pendiri SpaceX tersebut, menurutnya, sangat tertarik untuk melakukan investasi terhadap industri nikel di Indonesia yang dinilai sangat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan ekosistem kendaraan listrik.
Sejak pertemuan delegasi Indonesia di pabrik perakitan kendaraan listrik Tesla di Austin, Texas, pada 26 April lalu, lanjut Menko Luhut, pihak Kemenko Marves dan tim dari Tesla yang ditunjuk oleh Elon terus melakukan negosiasi secara intensif untuk merumuskan berbagai hal terkait detail formula investasi yang akan dipakai. Namun demikian, keputusan akhir mengenai investasi akan berada di tangan perusahaan.
“Tim dari Tesla bergerak sangat cepat. Mereka sudah datang ke Indonesia awal bulan ini, mengunjungi beberapa pabrik pengolahan nikel, dan kita juga merespon dengan tidak kalah cepat untuk menunjukkan keseriusan dan support kita. Tapi yang harus diingat, ini masih dalam tahap negosiasi, jadi sekali lagi, semua harus bersabar,” lanjutnya.
Sementara itu, dalam kunjungan ke pabrik SpaceX di Boca Chica, Texas beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo yang didampingi Menko Luhut juga telah menyampaikan bahwa pembicaraan antara Indonesia dengan Elon Musk akan meliputi bahasan mengenai investasi, teknologi dan inovasi.
Dari pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengundang orang terkaya di dunia itu datang ke Indonesia pada bulan November nanti untuk menghadiri forum The Business 20 atau B20 yang merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional.
Ajakan tersebut direspons baik oleh Elon Musk dan mengatakan akan berkunjung ke Indonesia pada November nanti.
Tapi di sisi lain, sejak awal April 2022 saham Tesla terus anjlok. Bahkan pada Jumat (20/5) lalu berada pada titik terendah dalam 6 bulan terakhir. Turun 40,14 persen dalam 6 bulan.
Akibatnya, kekayaan bersih Musk turun hingga 49 miliar dolar AS (sekitar Rp 718 triliun) sejak ia pertama kali mengajukan penawaran senilai 44 miliar dolar AS untuk membeli Twitter.
Tesla juga dikeluarkan dari S&P Sustainability ESG Indeks karena sebagian klaim diskriminasi rasial dan kondisi kerja yang buruk di pabriknya, di California.
"ESG adalah scam," cuit Elon Musk di Twitter. "(S&P telah) kehilangan kredibilitas mereka," lanjutnya.
Ia juga sesumbar akan mengalihkan dukungan politiknya dari Demokrat ke Republik. Karena dulu Demokrat dinilainy sebagai partai kebaikan.
"Tapi mereka telah menjadi partai perpecahan & kebencian, jadi saya tidak bisa lagi mendukung mereka dan akan memilih Republik," imbuhnya.
Posting Komentar