Bangun Keharmonisan Umat Beragama, Wamenag Apresiasi Gelaran Pesona ke-1 PTKN Tahun 2022
Keharmonisan dalam keberagaman adalah modal moderasi agama
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi resmi menutup gelaran Pekan Seni dan Olahraga (Pesona) ke-1 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Kementerian Agama yang dilaksanakan selama enam hari yakni sejak tanggal 8-13 Agustus 2022 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jawa Barat.
BANDUNG - Dalam sambutannya, Zainut Tauhid mengatakan event Pesona ke-1 PTKN merupakan event yang sangat strategis.
Sebab, pada aspek kompetensi yang dilahirkan melalui cabang-cabang yang dilombakan seni dan olahraga termasuk di dalamnya seni dalam bidang keagamaan turut memperkuat mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi keagamaan tidak hanya handal di bidang intelektualitas dan religiusitas semata. Tetapi juga memiliki kesehatan yang prima baik secara fisik maupun mentalnya, serta kemampuannya di bidang etika dan estetika melalui bakat dan kemampuannya di bidang seni.
“Event Pesona ini akan melahirkan mahasiswa yang mampu berfikir secara logis, sehingga mampu membedakan antara benar dan salah; memiliki kekuatan etika sehingga mampu membedakan baik dan buruk; serta memiliki kemampuan estetis, sehingga mampu membedakan indah dan jelek; di samping memiliki kesehatan fisik yang prima dan komitmen yang tinggi terhadap keagamaannya,” Kata Zainut Tauhid Sa’adi di Bandung, Jumat (12/8).
Selain itu, lanjut Zainut aspek substantif dalam penyelenggaraan Pesona dengan melibatkan semua perguruan tinggi dengan berbasis keagamaan yang berbeda-beda, ada yang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan lainnya, tentu ini memberi pelajaran kepada kita untuk selalu menjunjung tinggi keharmonisan dalam beragama yang diimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
“Ini saya ingin tekankan dalam kesempatan yang berbahagia ini. Sebab, merawat keharmonisan atas berbagai perbedaan, terlebih di bidang agama dan kepercayaan, merupakan tantangan yang demikian kuat bagi kita semua,” Imbuh Wakil Ketua Umum MUI tersebut.
Zaniut juga menambahkan, menjalin keharmonisan atas berbagai keragaman merupakan modal utama dalam mempertahankan identitas dan kelangsungan keindonesiaan kita. Jika kita tidak mampu merawat dan menjaga keharmonisan itu, menurutnya, Indonesia di masa depan tinggal hanya sebuah nama.
Demikian juga keharmonisan dalam keragaman merupakan modal utama bagi kita untuk berkomitmen menjalankan moderasi beragama. Moderasi beragama sebutnya cuma dapat dijalankan ketika saling menghargai atas keragaman, bertoleransi atas perbedaan, dan terus menjalin kerjasama atau berkolaborasi untuk memberikan kontribusi bagi kemaslahatan bersama.
“Atas itu semua, saya selaku Wakil Menteri Agama RI, tentu memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas penyelenggaraan Pesona ini. Kepada Saudara Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam sebagai leading sektor penyelenggaraan kegiatan ini, saya sampaikan terima kasih,” ungkapnya di hadapan para kontingen peserta Pesona ke-1.
Penghargaan yang sama, juga disampaikan Wamenag kepada Rektor, pimpinan, dan seluruh civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang telah memfasilitasi dan menjadi tuan rumah Pesona yang sangat luar biasa ini.
Zainut juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh pimpinan dan civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi keagamaan negeri, para dewan hakim, juri, wasit berbagai lomba dan pertandingan, para official dan Mahasiswa Peserta Pesona, panitia Pesona, serta semua tamu undangan yang telah turut menyukseskan kegiatan ini.
“Wabil khusus kepada saudara-saudara yang telah meraih prestasi juara dalam event Pesona ini, saya ucapkan selamat dan tingkatkan terus prestasinya. Demikian juga Anda yang belum berhasil menjadi juara, jangan bersedih hati. Sebab, hemat saya, Anda sejatinya telah menjadi juara dan sungguh telah berprestasi. Tingkatkan terus kemampuan dan keahliannya, semoga kalian semua sukses,” tutupnya.
Hadir dalam penutupan Pesona ke-1 PTKN tersebut diantaranya, Dirjen Pendis, Prof. M. Ali Ramdhani, Direktur PTKI, Prof. Suyitno, Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Mahmud serta Wakil Ketua Komisi VIII, TB Ace Hasan Sadzili.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid daat menutup gelaran Pekan Seni dan Olahraga (Pesona) ke-1 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Kementerian Agama di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jawa Barat. Foto: IST. |
Sebab, pada aspek kompetensi yang dilahirkan melalui cabang-cabang yang dilombakan seni dan olahraga termasuk di dalamnya seni dalam bidang keagamaan turut memperkuat mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi keagamaan tidak hanya handal di bidang intelektualitas dan religiusitas semata. Tetapi juga memiliki kesehatan yang prima baik secara fisik maupun mentalnya, serta kemampuannya di bidang etika dan estetika melalui bakat dan kemampuannya di bidang seni.
“Event Pesona ini akan melahirkan mahasiswa yang mampu berfikir secara logis, sehingga mampu membedakan antara benar dan salah; memiliki kekuatan etika sehingga mampu membedakan baik dan buruk; serta memiliki kemampuan estetis, sehingga mampu membedakan indah dan jelek; di samping memiliki kesehatan fisik yang prima dan komitmen yang tinggi terhadap keagamaannya,” Kata Zainut Tauhid Sa’adi di Bandung, Jumat (12/8).
Selain itu, lanjut Zainut aspek substantif dalam penyelenggaraan Pesona dengan melibatkan semua perguruan tinggi dengan berbasis keagamaan yang berbeda-beda, ada yang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan lainnya, tentu ini memberi pelajaran kepada kita untuk selalu menjunjung tinggi keharmonisan dalam beragama yang diimplementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
“Ini saya ingin tekankan dalam kesempatan yang berbahagia ini. Sebab, merawat keharmonisan atas berbagai perbedaan, terlebih di bidang agama dan kepercayaan, merupakan tantangan yang demikian kuat bagi kita semua,” Imbuh Wakil Ketua Umum MUI tersebut.
Zaniut juga menambahkan, menjalin keharmonisan atas berbagai keragaman merupakan modal utama dalam mempertahankan identitas dan kelangsungan keindonesiaan kita. Jika kita tidak mampu merawat dan menjaga keharmonisan itu, menurutnya, Indonesia di masa depan tinggal hanya sebuah nama.
Demikian juga keharmonisan dalam keragaman merupakan modal utama bagi kita untuk berkomitmen menjalankan moderasi beragama. Moderasi beragama sebutnya cuma dapat dijalankan ketika saling menghargai atas keragaman, bertoleransi atas perbedaan, dan terus menjalin kerjasama atau berkolaborasi untuk memberikan kontribusi bagi kemaslahatan bersama.
“Atas itu semua, saya selaku Wakil Menteri Agama RI, tentu memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas penyelenggaraan Pesona ini. Kepada Saudara Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam sebagai leading sektor penyelenggaraan kegiatan ini, saya sampaikan terima kasih,” ungkapnya di hadapan para kontingen peserta Pesona ke-1.
Penghargaan yang sama, juga disampaikan Wamenag kepada Rektor, pimpinan, dan seluruh civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang telah memfasilitasi dan menjadi tuan rumah Pesona yang sangat luar biasa ini.
Zainut juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh pimpinan dan civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi keagamaan negeri, para dewan hakim, juri, wasit berbagai lomba dan pertandingan, para official dan Mahasiswa Peserta Pesona, panitia Pesona, serta semua tamu undangan yang telah turut menyukseskan kegiatan ini.
“Wabil khusus kepada saudara-saudara yang telah meraih prestasi juara dalam event Pesona ini, saya ucapkan selamat dan tingkatkan terus prestasinya. Demikian juga Anda yang belum berhasil menjadi juara, jangan bersedih hati. Sebab, hemat saya, Anda sejatinya telah menjadi juara dan sungguh telah berprestasi. Tingkatkan terus kemampuan dan keahliannya, semoga kalian semua sukses,” tutupnya.
Hadir dalam penutupan Pesona ke-1 PTKN tersebut diantaranya, Dirjen Pendis, Prof. M. Ali Ramdhani, Direktur PTKI, Prof. Suyitno, Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Mahmud serta Wakil Ketua Komisi VIII, TB Ace Hasan Sadzili.
Posting Komentar