Delegasi Indonesia di PBB 1947: Momen Ketika Indonesia Gentarkan Dunia
Delegasi Indonesia gentar kan dunia
Inilah moment ketika Delegasi Indonesia menggetarkan sidang Dewan Keamanan PBB yang berlangsung pada 14 Agustus 1947 di New York Amerika Serikat.
Delegasi Indonesia di PBB New York, 1947. Foto: tangkapan layar TikTok/@kodelisme.
Sebelum hal tersebut dilakukan adanya laporan dari Australia terkait adanya agresi militer yang dilakukan oleh pihak Belanda terhadap Indonesia. Oleh karena itu, PBB lalu kemudian mengeluarkan resolusi pada tanggal 1 Agustus 1947. Resolusi yang dikeluarkan ialah Dewan Keamanan PBB pada 1 Agustus 1947 antara lain meminta Belanda dan Indonesia untuk melakukan gencatan senjata dan PBB meminta Belanda dan Indonesia menyelesaikan perselisihan dengan cara damai.
Keputusan Belanda melakukan agresi militer setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang lalu kemudian mendapat kecaman dari dunia internasional. Perihal itulah yang menjadi latar belakang diselenggarakannya Sidang Dewan Keamanan PBB di AS pada 1947.
Perseteruan Indonesia dan Belanda membuat PBB kembali turun tangan untuk menengahi Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir, Haji Agus Salim, Soedjatmoko dan Soemitro Djojohadikusumo. Dengan penampilan yang formal, kelimanya putra terbaik bangsa itu pun mampu menunjukkan aura pemberani dan pintar. Hingga masyarakat yang menilai delegasi Indonesia di sidang PBB ini begitu gentleman dan elegant. Dengan misi untuk memperjuangkan kedaulatan Indonesia di dunia internasional. Menghadapi diplomat senior Belanda Eelco Van Kleffen yang provokatif “Yang mana yang anda percaya, mereka atau orang-orang beradab seperti kami,” ujar Kleffen di akhir pidato nya. Belanda saat itu menuduh bahwa pemerintah Indonesia yang merupakan pemerintahan ilegal buatan Jepang kemudian dibalas oleh pidato Syahrir mulai dari sejarah nusantara hingga pelanggaran Belanda di Perjanjian Linggarjati. “ ... Ketimbang membantah pernyataan saya pihak Belanda justru mengajukan tuduhan yang tak terbukti” Ungkap Syahrir.
Pidato Syahrir pada saat itu mengundang pujian dari media Amerika Serikat. Telah disebutkan bahwa “Pidato Sjahrir salah satu yang paling menggetarkan dewan keamanan”
Dan pada Sidang tersebut pun Dewan Keamanan PBB 1947 akhirnya menghasilkan dua keputusan, yakni :
1. Indonesia diwajibkan membuat laporan sesungguhnya tentang kondisi Indonesia dan
2. Pembentukan KTN (Komisi Tiga Negara) yang akan membantu menyelesaikan konflik.
Delegasi Indonesia di PBB New York, 1947. Foto: tangkapan layar TikTok/@kodelisme.
Sebelum hal tersebut dilakukan adanya laporan dari Australia terkait adanya agresi militer yang dilakukan oleh pihak Belanda terhadap Indonesia. Oleh karena itu, PBB lalu kemudian mengeluarkan resolusi pada tanggal 1 Agustus 1947. Resolusi yang dikeluarkan ialah Dewan Keamanan PBB pada 1 Agustus 1947 antara lain meminta Belanda dan Indonesia untuk melakukan gencatan senjata dan PBB meminta Belanda dan Indonesia menyelesaikan perselisihan dengan cara damai.
Keputusan Belanda melakukan agresi militer setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang lalu kemudian mendapat kecaman dari dunia internasional. Perihal itulah yang menjadi latar belakang diselenggarakannya Sidang Dewan Keamanan PBB di AS pada 1947.
Perseteruan Indonesia dan Belanda membuat PBB kembali turun tangan untuk menengahi Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir, Haji Agus Salim, Soedjatmoko dan Soemitro Djojohadikusumo. Dengan penampilan yang formal, kelimanya putra terbaik bangsa itu pun mampu menunjukkan aura pemberani dan pintar. Hingga masyarakat yang menilai delegasi Indonesia di sidang PBB ini begitu gentleman dan elegant. Dengan misi untuk memperjuangkan kedaulatan Indonesia di dunia internasional. Menghadapi diplomat senior Belanda Eelco Van Kleffen yang provokatif “Yang mana yang anda percaya, mereka atau orang-orang beradab seperti kami,” ujar Kleffen di akhir pidato nya. Belanda saat itu menuduh bahwa pemerintah Indonesia yang merupakan pemerintahan ilegal buatan Jepang kemudian dibalas oleh pidato Syahrir mulai dari sejarah nusantara hingga pelanggaran Belanda di Perjanjian Linggarjati. “ ... Ketimbang membantah pernyataan saya pihak Belanda justru mengajukan tuduhan yang tak terbukti” Ungkap Syahrir.
Pidato Syahrir pada saat itu mengundang pujian dari media Amerika Serikat. Telah disebutkan bahwa “Pidato Sjahrir salah satu yang paling menggetarkan dewan keamanan”
Dan pada Sidang tersebut pun Dewan Keamanan PBB 1947 akhirnya menghasilkan dua keputusan, yakni :
1. Indonesia diwajibkan membuat laporan sesungguhnya tentang kondisi Indonesia dan
2. Pembentukan KTN (Komisi Tiga Negara) yang akan membantu menyelesaikan konflik.
Posting Komentar