Profil Irjen Slamet Uliandi, Kadiv Tik Polri yang Berani Jemput Paksa Ferdy Sambo
Irjen Slamet Uliandi berpengalaman di bidang reserse
Irjen Slamet Uliandi merupakan Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Mabes Polri. Sosok Jenderal yang berani menjemput paksa Irjen Ferdy Sambo untuk dibawa ke Markas Komando Brimob.
TIMES.ID- Irjen Slamet Uliandi melaksanakan tugas tersebut berdasarkan permintaan tim khusus yang di bentuk Kapolri dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir J. Keberanian Jenderal bintang dua itu disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Awalnya, Irjen Ferdy Sambo membantah dugaan bahwa dirinya melakukan rekayasa pembunuhan Brigadir J. kemudian, tim khusus Polri mendapat keterangan terbaru dari Bharada E, sehingga mengutus Irjen Slamet untuk menjemput Ferdy Sambo dan ditempatkan ke Markas Brimob.
Lantas, siapakah sosok Irjen Slamet Uliandi tersebut? Berikut ulasan terkait profil Jenderal Bintang dua itu.
Irjen Slamet Uliandi diketahui lahir pada 15 Juli 1971, dan memulai karir di kepolisian sejak lulus Akademik Kepolisian (Akpol) pada tahun 1994 yang berpengalaman di bidang reserse.
Dari keahlian dan kecerdasannya, Slamet dipercaya untuk menduduki beberapa jabatan, berikut beberapa jabatan yang pernah dijalankan Slamet.
1. Pertama menjabat sebagai Perwira menengah Pusdik Reskrim Lemdiklat Polri.
2. Menjabat Kabagmon Robinopsnal Bareskrim Polri.
3. Menjabat Kabagmon Robinopsnal Bareskrim Polri
4. Menjabat Karobinopsnal Bareskrim Polri.
5. Menjabat Dirtipid Siber Bareskrim Polri.
6. Terakhir menjabat Kadiv TIK Polri sejak 2021 hingga saat ini.
Disisi lain, Slamet juga terbiasa dengan menangani banyak kasus, salah satu kasus terkenal yang pernah ia tangani adalah, kasus yang melibatkan Sugi Nur Raharja, Gus Nur, hingga kasus Abu Janda.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Slamet juga ikut berperan penting dalam penjemputan Ferdy Sambo, bagaimana tidak, tim kusus yang di bentuk Kapolri menunjuk Slamet untuk Menjemput terduga pembunuhan dibawa ke tempat khusus (Patkus) Markas Komando Brimob. Penjemputan itu dilakukan setelah Kapolri memutasi Irjen Ferdy Sambo dan beberapa anggota polri lainnya.
Dalam hal itu, Irjen Slamet Uliandi juga dipanggil oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk memberi keterangan lebih lengkap terkait uji balistik kasus pembunuhan Brigadir J.
Irjen Slamet Uliandi. Foto: instagram @divisihumaspolri. |
Awalnya, Irjen Ferdy Sambo membantah dugaan bahwa dirinya melakukan rekayasa pembunuhan Brigadir J. kemudian, tim khusus Polri mendapat keterangan terbaru dari Bharada E, sehingga mengutus Irjen Slamet untuk menjemput Ferdy Sambo dan ditempatkan ke Markas Brimob.
Lantas, siapakah sosok Irjen Slamet Uliandi tersebut? Berikut ulasan terkait profil Jenderal Bintang dua itu.
Irjen Slamet Uliandi diketahui lahir pada 15 Juli 1971, dan memulai karir di kepolisian sejak lulus Akademik Kepolisian (Akpol) pada tahun 1994 yang berpengalaman di bidang reserse.
Dari keahlian dan kecerdasannya, Slamet dipercaya untuk menduduki beberapa jabatan, berikut beberapa jabatan yang pernah dijalankan Slamet.
1. Pertama menjabat sebagai Perwira menengah Pusdik Reskrim Lemdiklat Polri.
2. Menjabat Kabagmon Robinopsnal Bareskrim Polri.
3. Menjabat Kabagmon Robinopsnal Bareskrim Polri
4. Menjabat Karobinopsnal Bareskrim Polri.
5. Menjabat Dirtipid Siber Bareskrim Polri.
6. Terakhir menjabat Kadiv TIK Polri sejak 2021 hingga saat ini.
Disisi lain, Slamet juga terbiasa dengan menangani banyak kasus, salah satu kasus terkenal yang pernah ia tangani adalah, kasus yang melibatkan Sugi Nur Raharja, Gus Nur, hingga kasus Abu Janda.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Slamet juga ikut berperan penting dalam penjemputan Ferdy Sambo, bagaimana tidak, tim kusus yang di bentuk Kapolri menunjuk Slamet untuk Menjemput terduga pembunuhan dibawa ke tempat khusus (Patkus) Markas Komando Brimob. Penjemputan itu dilakukan setelah Kapolri memutasi Irjen Ferdy Sambo dan beberapa anggota polri lainnya.
Dalam hal itu, Irjen Slamet Uliandi juga dipanggil oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk memberi keterangan lebih lengkap terkait uji balistik kasus pembunuhan Brigadir J.
Posting Komentar