Jam 10 Hari Ini, Ribuan Buruh Geruduk DPR Demo Tolak BBM Naik
KSPI punya alasan kenapa DPR yang didemo, bukan istana
Demo tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih berlanjut. Hari ini giliran ribuan buruh yang akan menggeruduk DPR.
JAKARTA - Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, aksi hari ini akan digelar secara serentak di 33 provinsi.
Semua daerah, sebutnya akan mendemo kantor Gubernur masing-masing. Hitungannya, ada sekitar puluhan ribu buruh turun ke jalan hari ini.
Sementara di Jakarta, buruh akan mendemo gedung DPR. Diperkirakan ada sekitar 3.000 sampai 5.000 buruh bakal mengetuk gerbang parlemen.
"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan," kata Said Iqbal dalam keterangannya.
Seperti diketahui, keputusan menaikkan BBM ini dilakukan oleh eksekutif. Tapi KSPI lebih memilih mendemo DPR.
Ia beralasan, aksi ini ditunukan untuk pembentukan Panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan.
Selain menolak menaikan BBM, KSPI juga mengusung 2 tuntutan lain. Yakni pertama; Tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan naikkan UMK 2023 sebesar 10%-13%.
Semua daerah, sebutnya akan mendemo kantor Gubernur masing-masing. Hitungannya, ada sekitar puluhan ribu buruh turun ke jalan hari ini.
Sementara di Jakarta, buruh akan mendemo gedung DPR. Diperkirakan ada sekitar 3.000 sampai 5.000 buruh bakal mengetuk gerbang parlemen.
"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan," kata Said Iqbal dalam keterangannya.
Seperti diketahui, keputusan menaikkan BBM ini dilakukan oleh eksekutif. Tapi KSPI lebih memilih mendemo DPR.
Ia beralasan, aksi ini ditunukan untuk pembentukan Panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan.
Selain menolak menaikan BBM, KSPI juga mengusung 2 tuntutan lain. Yakni pertama; Tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan naikkan UMK 2023 sebesar 10%-13%.
Posting Komentar