Begitu Istimewa, Ini Daftar Makanan Khas Aceh dan Keunikannya

Kuliner Aceh warisan yang patut dilestarikan dan dinikmati oleh semua orang
Makanan khas Aceh Kuah Pliek U. Foto: Facebook @frd_cemilan23

ACEH -- Aceh, daerah di ujung barat Indonesia, tidak hanya dikenal dengan keindahan alam dan budayanya, tetapi juga dengan kekayaan kuliner yang unik. Setiap hidangan Aceh mencerminkan keragaman budaya dan sejarahnya yang panjang.

Bagi masyarakat Aceh, makanan tidak sekadar mengisi perut, tetapi juga menjadi simbol identitas, tradisi, dan cara bersyukur atas limpahan hasil bumi.

Melalui artikel ini, mari mengenal lebih jauh tentang beberapa makanan khas Aceh yang populer dan apa yang membuatnya begitu istimewa.

1. Kuah Pliek U

Kuah Pliek U salah satu makanan khas Aceh yang sangat unik. Hidangan ini berupa gulai yang terbuat dari berbagai jenis sayuran dan bahan utama yang disebut "pliek u" atau ampas kelapa yang difermentasi.

Pliek U memberikan rasa yang khas pada masakan ini, dengan perpaduan gurih dan sedikit asam. Makanan ini sering disajikan saat acara besar seperti kenduri atau perayaan tradisional.

Keunikan Kuah Pliek U terletak pada kombinasi bahan-bahannya yang alami dan proses fermentasi ampas kelapa yang jarang ditemukan di daerah lain.

Selain itu, hidangan ini sarat akan gizi karena menggunakan sayuran hijau dan rempah-rempah yang kaya akan manfaat kesehatan.

2. Mie Aceh

Mie Aceh salah satu kuliner yang paling dikenal di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Dengan kuah kental yang kaya rempah, mie kuning tebal yang kenyal, serta pilihan daging seperti sapi, ayam, atau seafood, Mie Aceh menjadi favorit banyak orang.

Hidangan ini memiliki cita rasa pedas, gurih, dan sedikit manis, hasil dari bumbu khas Aceh seperti jintan, ketumbar, kunyit, kapulaga, dan kayu manis.

Uniknya, meskipun menggunakan rempah yang kuat, Mie Aceh tetap memiliki keseimbangan rasa yang memanjakan lidah.

3. Ayam Tangkap

Ayam Tangkap, meskipun terdengar sederhana, memiliki keunikan tersendiri. Ayam yang digunakan biasanya dipotong kecil-kecil dan digoreng bersama daun kari, cabai hijau, dan bawang merah.

Hasilnya daging ayam yang gurih dengan tambahan aroma segar dan harum dari daun kari yang turut digoreng. Saat dihidangkan, tumpukan daun dan cabai membuat ayamnya "tertangkap" di dalamnya, sehingga dinamakan Ayam Tangkap.

Rasanya sangat gurih, dengan sentuhan pedas dan renyah dari campuran rempah dan daun-daun yang digoreng kering. Makanan ini cocok disantap dengan nasi hangat dan sambal.

4. Eungkot Keumamah

Eungkot Keumamah, atau dikenal juga sebagai ikan kayu, merupakan makanan khas Aceh yang memiliki sejarah panjang.

Makanan ini terbuat dari ikan yang telah dikeringkan sehingga teksturnya keras seperti kayu.

Eungkot Keumamah sering menjadi bekal bagi para pejuang Aceh di masa perang karena daya tahannya yang lama.

Meskipun keras, ikan kayu ini bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat dengan menambahkan santan, kentang, cabai, dan rempah-rempah lainnya.

Cita rasa Eungkot Keumamah sangat khas, dengan perpaduan rasa gurih dari ikan yang dikeringkan dan kuah santan yang kaya rempah.

Makanan ini mencerminkan kecerdikan masyarakat Aceh dalam memanfaatkan hasil laut untuk kebutuhan jangka panjang.

5. Gulai Kambing Aceh

Aceh juga terkenal dengan hidangan gulainya, salah satunya Gulai Kambing Aceh. Masakan ini kaya akan rempah-rempah seperti cengkeh, kapulaga, jintan, dan kayu manis, yang memberikan aroma kuat dan rasa yang mendalam.

Kambing yang dimasak dengan bumbu khas Aceh menghasilkan daging yang empuk dan kuah kental berwarna merah kecokelatan.

Keunikan gulai ini terletak pada cara memasaknya yang memadukan teknik tradisional dengan penggunaan rempah yang berlimpah, menciptakan rasa yang berbeda dibandingkan gulai dari daerah lain di Indonesia.

Yang membuat makanan khas Aceh begitu istimewa karena penggunaan rempah-rempah lokal yang kaya serta teknik memasak yang diwariskan turun temurun.

Rempah seperti kapulaga, kayu manis, dan cengkeh, yang juga dipengaruhi oleh perdagangan masa lalu dengan Timur Tengah dan India, memberikan aroma dan cita rasa yang kuat pada masakan Aceh.

Selain itu, makanan Aceh juga mengedepankan prinsip keseimbangan antara rasa pedas, gurih, dan asam, yang membuat setiap hidangan terasa lengkap dan memuaskan.

Makanan khas Aceh bukan hanya soal rasa, tetapi juga mencerminkan budaya, sejarah, dan tradisi yang masih terjaga hingga kini.

Dari Kuah Pliek U yang kental dengan unsur lokal, hingga Mie Aceh yang menjadi simbol perpaduan budaya, setiap hidangan memiliki cerita tersendiri.

Dengan kekayaan rempah yang melimpah dan teknik memasak yang unik, kuliner Aceh menjadi salah satu warisan yang patut dilestarikan dan dinikmati oleh semua orang.